Bumi adalah
satu satunya planet yang berada di ruang angkasa yang di tempati oleh para
makhluk hidup berserta isinya. Bumi sendiri terbentuk karena adanya proses big
bang atau dentuman dasyat yaitu proses dimana ada kabut raksasa yang sangat
besar berputar pada porosnya setelah itu kabut raksasa itu meledak dan
menyebabkan serpihan debu dan awan. Serpihan debu dan awan yang kecil-kecil
menyebar keluar berbentuk bintang sedangkan bagian besarnya berkumpul dipusat membentuk
cakram raksasa.
Bagian kecil
yang berbentuk bintang tersebut mengalami kondensasi sehingga mmebentuk
gumpalan-gumpalan yang dingin dan memadat, kemudian gumpalan-gumpalan tersebun
berbentuk planet salah satunya yaitu bumi.
Sedangkan
bagian besarnya meledak dengan dahsyat dan mebentuk nebula-nebula,
nebula-nebula tersebut membeku dan membentuk galaksi yang disebut dengan nama
Galaksi Bima Sakti, kemudian membentuk sistem tata surya.
Kondisi bumi
pada saat pembentukannya tidak sama dengan kondisi sekarang. Pada saat itu
didalam bumi masih belum terdapat benua dan samudra. Tapi bumi mengalami
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam,
sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan. Setelah
itu bumi mengalami proses zonafikasi, tahap dimana bumi terbagi menjadi
beberapa zona atau lapisan, yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel
bagian bawah, zona transisi, astenosfer yang cair dan litosfer yang terdiri
atas kerak benua dan kerak samudra.
Lapisan-lapisan
bumi tersusun dengan rapi dari bagian terluar yang keras dan bagian terdalam
yang cair. Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, mulai dari daratan, lautan,
pegunungan, perbukitan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi sebagai salah satu
planet yang termasuk dalam sistem tata surya di alam semesta ini tidak diam
seperti apa yang kita perkirakan selama ini, melainkan bumi melakukan
perputaran pada porosnya (rotasi) dan bergerak mengelilingi matahari (revolusi)
sebagai pusat sistem tata surya.
Berikut Video Pembentukan Bumi
Tata Surya
Tata surya
adalah kumpulan benda langit yang terbentuk dari proses big bang yang bentuknya
berupa bintang-bintang. Serpihan luar kan menjadi planet-planet dan matahari
dalam tata surya sedangkan serpihan yang besar yang terkumpul dipusatnya akan
meledak dan membentuk nebula-nebula lalu menjadi galaksi yang sekrang di sebut
Galaksi Bima SaktiDalam tata surya terdapat matahari yang menjadi pusat tata surya. Matahari
dikelilingi oleh planet-planet, ada delapan planet dalam tata surya yaitu
Merkurius, Venus, Bumi, Mars Yupiter, Sartunus, Uranus, Neptunus.
Planet-planet tersebut memiliki ukuran yang berbeda dan jaraknya terhadap matahari juga berbeda planet yang paling terdekat dengan matahari yaitu Merkurius sedangkan yang terjauhnya Neptunus. Planet-planet tersebut bergerak dari arah barat ke timur kecuali Venus dan Uranus.
Planet-planet tersebut bukan hanya mengelilingi matahari melainkan mereka juga berputar pada porosnya. Mereka tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri melainkan memantulkan cahaya dari pusat tata surya yaitu matahari.
Planet-planet tersebut memiliki ukuran yang berbeda dan jaraknya terhadap matahari juga berbeda planet yang paling terdekat dengan matahari yaitu Merkurius sedangkan yang terjauhnya Neptunus. Planet-planet tersebut bergerak dari arah barat ke timur kecuali Venus dan Uranus.
Planet-planet tersebut bukan hanya mengelilingi matahari melainkan mereka juga berputar pada porosnya. Mereka tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri melainkan memantulkan cahaya dari pusat tata surya yaitu matahari.
Selain matahari dan
planet-planetnya dalam tata surya masih terdapat banyak benda langit, yaitu
satelit, komet, asteroid, meteorid.
1. Satelit
Satelit adalah
benda langit yang mengelilingi matahari bersamaan dengan planet tapi benda satu
ini juga mengelinlingi planet. Contohnya bulan salah satu satelit yang dimiliki
oleh planet bumi. Bulan mengelilingi bumi dan menyebabkan bumi menjadi berganti
siang dan malam. Selain mengelilingi bumi dan matahari bulan juga berputar pada
porosya.
2. Komet
Komet adalah
benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet
terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit
planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi tetapi
melihatnyatidak dapat dilakukan anya dengan menggunakan mata telanjang tetepi
harus menggunakan teleskop
3. Asteroid
Asteroid
adalah benda langit yang mirip dengan planet. Asteroid hanya terdapat diantara
planet Mars dan Yupiter.
4. Meteorid
Meteorid adalah
batuan-batuan kecil yang banyak dan melayang-melayang di luar angkasa.
Meteoroid adalah benda langit yang dapat masuk atau berjatuhan memeasuki
planet.
Benda-benda ini juga bersamaan dengan planet mengelilingi matahari. Benda-benda tersebut mengelilingi matahari tanpa saling bertabrakan karena adanya gaya gravitasi dan karena meraka mengelilingi matahari pada orbitnya masing-masing, orbitnyaa tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips.
Benda-benda ini juga bersamaan dengan planet mengelilingi matahari. Benda-benda tersebut mengelilingi matahari tanpa saling bertabrakan karena adanya gaya gravitasi dan karena meraka mengelilingi matahari pada orbitnya masing-masing, orbitnyaa tidak berbentuk lingkaran melainkan berbentuk elips.
Setelah memahaminya, inilah proses pembentukan bumi dari beberapa teori:
1. Theory
Big bang
Berdasarkan
Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun
yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada
porosnya. Putaran yang dilakukannya tersebut memungkinkan bagian-bagian kecil
dan ringan terlempar ke luar dan bagian besar berkumpul di pusat, membentuk
cakram raksasa. Suatu saat, gumpalan kabut raksasa itu meledak dengan dahsyat
di luar angkasa yang kemudian membentuk galaksi dan nebula-nebula. Selama
jangka waktu lebih kurang 4,6 milyar tahun, nebula-nebula tersebut membeku dan
membentuk suatu galaksi yang disebut dengan nama Galaksi Bima Sakti, kemudian
membentuk sistem tata surya. Sementara itu, bagian ringan yang terlempar ke
luar tadi mengalami kondensasi sehingga membentuk gumpalan-gumpalan yang
mendingin dan memadat. Kemudian, gumpalan-gumpalan itu membentuk planet-planet,
termasuk planet bumi.
Cukup
banyak bukti yang mendukung kebenaran teori ini. Kerangka model teori ini
bergantung pada relativitas umum Einstein dan beberapa asumsi-asumsi sederhana,
seperti homogenitas dan isotropi ruang. Persamaan yang mendeksripsikan teori
Ledakan Dahsyat dirumuskan oleh Alexander
Friedmann. Setelah Edwin Hubble
pada tahun 1929 menemukan bahwa jarak bumi dengan galaksi
yang sangat jauh umumnya berbanding lurus dengan geseran
merahnya, sebagaimana yang disugesti oleh Lemaitre pada tahun 1927,
pengamatan ini dianggap mengindikasikan bahwa semua galaksi dan gugus bintang
yang sangat jauh memiliki kecepatan tampak yang secara langsung menjauhi titik
pandang kita. Terlihat semakin jauh, semakin cepat kecepatan tampaknya.
Menurut
pernyataan diatas, memang benar bahwa alam semesta terus berkembang. Semakin
jauh jarak yang 1 dengan lainnya. Berarti semakin luas alam semesta ini, dari
hanya sebuah kumpulan energi panas hingga menjadi sebuah benda-benda langit dan
ada kehidupan didalamnya.
Dalam perkembangannya, planet bumi terus mengalami proses secara bertahap hingga terbentuk seperti sekarang ini. Ada tiga tahap dalam proses pembentukan bumi, yaitu:
- Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
- Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
- Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi. Perubahan di bumi disebabkan oleh perubahan iklim dan cuaca.
2. Teori Kabut Kant-Laplace
Sejak jaman sebelum Masehi, para ahli telah banyak berfikir dan melakukan analisis terhadap gejala-gejala alam. Mulai abad ke 18 para ahli telah memikirkan proses terjadinya Bumi.
Ingatkah kamu tentang teori kabut (nebula) yang dikemukakan oleh Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796)? Mereka terkenal dengan Teori Kabut Kant-Laplace. Dalam teori ini dikemukakan bahwa di jagat raya terdapat gas yang kemudian berkumpul menjadi kabut (nebula). Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat. Dalam proses perputaran yang sangat cepat ini, materi kabut bagian khatulistiwa terlempar memisah dan memadat (karena pendinginan). Bagian yang terlempar inilah yang kemudian menjadi planet-planet dalam tata surya.
3. Teori Planetesimal
Seabad
sesudah teori kabut tersebut, muncul teori Planetesimal yang dikemukakan oleh
Chamberlin dan Moulton. Teori ini mengungkapkan bahwa pada mulanya telah
terdapat matahari asal. Pada suatu ketika, matahari asal ini didekati oleh
sebuah bintang besar, yang menyebabkan terjadinya penarikan pada bagian
matahari. Akibat tenaga penarikan matahari asal tadi, terjadilah
ledakan-ledakan yang hebat. Gas yang meledak ini keluar dari atmosfer matahari,
kemudian mengembun dan membeku sebagai benda-benda yang padat, dan disebut
planetesimal. Planetesimal ini dalam perkembangannya menjadi planet-planet, dan
salah satunya adalah planet Bumi kita.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
Pada dasarnya, proses-proses teoritis terjadinya planet-planet dan bumi, dimulai daribenda berbentuk gas yang bersuhu sangat panas. Kemudian karena proses waktu dan perputaran (pusingan) cepat, maka terjadi pendinginan yang menyebabkan pemadatan (pada bagian luar). Adapaun tubuh Bumi bagian dalam masih bersuhu tinggi.
4. Teori Pasang Surut Gas
Teori ini dikemukakan leh jeans dan Jeffreys, yakni bahwa sebuah bintang besar
mendekati matahari dalam jarak pendek, sehingga menyebabkan terjadinya pasang
surut pada tubuh matahari, saat matahari itu masih berada dalam keadaan gas.
Terjadinya pasang surut air laut yang kita kenal di Bumi, ukuranya sangat
kecil. Penyebabnya adalah kecilnya massa bulan dan jauhnya jarak bulan ke Bumi
(60 kali radius orbit Bumi). Tetapi, jika sebuah bintang yang bermassa hampir
sama besar dengan matahari mendekati matahari, maka akan terbentuk semacam
gunung-gunung gelombang raksasa pada tubuh matahari, yang disebabkan oleh gaya
tarik bintang tadi. Gunung-guung tersebut akan mencapai tinggi yang luar biasa
dan membentuk semacam lidah pijar yang besar sekali, menjulur dari massa
matahari tadi dan merentang kea rah bintang besar itu.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
Dalam lidah yang panas ini terjadi perapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah, lalu berpisah menjadi benda-benda tersendiri, yaitu planet-planet. Bintang besar yang menyebabkan penarikan pada bagian-bagian tubuh matahari tadi, melanjutkan perjalanan di jagat raya, sehingga lambat laun akan hilang pengaruhnya terhadap-planet yang berbentuk tadi. Planet-planet itu akan berputar mengelilingi matahari dan mengalami proses pendinginan. Proses pendinginan ini berjalan dengan lambat pada planet-planet besar, seperti Yupiter dan Saturnus, sedangkan pada planet-planet kecil seperti Bumi kita, pendinginan berjalan relatif lebih cepat.
Sementara pendinginan berlangsung, planet-planet itu masih mengelilingi matahari pada orbit berbentuk elips, sehingga besar kemungkinan pada suatu ketika meraka akan mendekati matahari dalam jarak yang pendek. Akibat kekuatan penarikan matahari, maka akan terjadi pasang surut pada tubuh-tubuh planet yang baru lahir itu. Matahari akan menarik kolom-kolom materi dari planet-planet, sehingga lahirlah bulan-bulan (satelit-satelit) yang berputar mengelilingi planet-planet. peranan yang dipegang matahari dalam membentuk bulan-bulan ini pada prinsipnya sama dengan peranan bintang besar dalam membentuk planet-planet, seperti telah dibicarakan di atas.
5. Teori
Bintang Kembar
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli Astronomi R.A Lyttleton. Menurut teori
ini, galaksi berasal dari kombinasi bintang kembar. Salah satu bintang meledak
sehingga banyak material yang terlempar. Karena bintang yang tidak meledak
mempunyai gaya gravitasi yang masih kuat, maka sebaran pecahan ledakan bintang
tersebut mengelilingi bintang yang tidak meledak. Bintang yang tidak meledak
itu adalah matahari, sedangkan pecahan bintang yang lain adalah planet-planet
yang mengelilinginya
Kesimpulan
Kesimpulan
Ada dua kesimpulan yang dapat diambil dari penjelasan mengenai proses
terbentuknya bumi, yaitu:
- Bumi berasal dari suatu gumpalan kabut raksasa yang meledak dahsyat, kemudian membentuk galaksi dan nebula. Setelah itu, nebula membeku membentuk galaksi Bima Sakti, lalu sistem tata surya.Bumi terbentuk dari bagian kecil ringan yang terlempar ke luar saat gumpalan kabut raksasa meledak yang mendingin dan memadat sehingga terbentuklah bumi.
- Tiga tahap proses pembentukan bumi, yaitu mulai dari awal bumi terbentuk, diferensiasi sampai bumi mulai terbagi ke dalam beberapa zona atau lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Meskipun para ilmuwan tidak
mengetahui secara pasti tentang terjadinya alam semesta, tetapi mereka menyusun
kemungkinan-kemungkinan yang masuk akal. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa
benda-benda di alam semesta terbentuk dari awan
- Awan itu tersusun atas gas dan debu. Pada awalnya, awan itu terbentang sampai ratusan juta kilometer. Adanya kekuatan gaya tarik menyebabkan awan berbentuk seperti roda pipih yang besar. Roda tersebut selalu berputar. Akibat gerakan itu, sebagian besar gas terkumpul di tengah awan.
- wan tersebut kemudian membentuk gumpalan yang membesar. Gaya tariknya pun juga besar sehingga menarik lebih banyak gas. Oleh karena kekuatan gaya tarik ke semua arah sama besar, gumpalan itu merapat membentuk bola bulat. Gumpalan inilah yang kemudian membentuk Matahari. Gas atau debu yang letaknya sangat jauh dari Matahari juga berputar mengelilinginya. Gas dan debu ini kemudian membentuk bola-bola bulat yang lebih kecil dibandingkan Matahari.
- Bola-bola tersebut merupakan awal dari pembentukan Bumi dan planet-planet lain. Namun, mengapa Bumi yang sekarang kita huni berbentuk bola bulat yang tersusun atas batuan? Hal ini dikarenakan gaya tarik Bumi semakin banyak mengumpulkan gas dan debu sehingga semakin lama semakin padat. Keadaan ini menyebabkan bola Bumi menjadi semakin panas. Butir-butir debu yang ada di dalamnya kemudian meleleh. Sebagian besar debu-debu yang meleleh itu terdiri atas batuan dan logam. Selanjutnya, bagian luar Bumi mengalami pendinginan. Batuan dan logam yang meleleh itu kemudian menjadi bagian yang keras. Bagian inilah yang membentuk bagian permukaan Bumi.
0 komentar:
Posting Komentar